Siwa SKh Nur Rabbani tengah mengikuti pembelajaran |
Mendidik dan menangani anak-anak sudah menjadi kewajiban
bagi setiap orang tua. Untuk itu pentingnya orang tua mengetahui karakter anak
sedari dini agar bisa berpengaruh pada masa depannya. Namun bagaimana jika
anak-anak anda masuk ke dalam kategori anak kebutuhan khusus, tentu saja anda
harus memiliki cara penanganan yang berbeda dibandingkan anak normal pada
umumnya.
CIRI – CIRI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
Anak-anak yang masuk ke dalam kategori kebutuhan khusus ini
memang memiliki perilaku yang berbeda jika dibandingkan dengan anak normal pada
umumnya, mulai dari perilaku, mental, emosi, serta fisik. Berikut ini beberapa
jenis anak kebutuhan khusus beserta ciri cirinya.
Tunanetra, anak yang memiliki gangguan pada daya
penglihatannya baik sebagian ataupun menyeluruh.
Tunarungu, anak yang memiliki gangguan pada daya
pendengarannya baik sebagian atau keseluruhan sehingga menyebabkan kurangnya
kemampuan untuk melakukan komunikais secara verbal.
Tunalaras, anak yang memiliki kesulitan ketika menyesuaikan
diri sehingga berperilaku yang tidak
sesuai dengan aturan dan norma yang berlaku di lingkungannya. Sehingga tentunya
akan merugikan diri sendiri dan orang lain di sekitarnya.
Tunadaksa, anak yang memiliki kelainan atau cacat permanen
pada bagian sistem gerak tubuh meliputi oto, sendi, tulang.
Tunagrahita (down syndrome), anak yang memiliki dan
mengalami hambatan serta keterbelakangan mental yang jauh dari rata-rata (IQ
berada di bawah 70). Sehingga menyebabkan anak kesulitan dalam menyelesaikan
tugas-tugas akademik, berkomunikasi, maupun menjalani kehidupan sosialnya. Tuna
grahita terbagi menjadi 2 jenis, tuna grahita biasa dan down syndrome.
Cerebral palsy, gangguan yang terjadi dikarenakan kerusakan
otak yang menyebabkan gangguan pada pengendalian fungsi motorik.
Gifted, anak yang memiliki potensi diatas rata-rata anak
pada umumnya meliputi kecerdasan, kreativitas, serta tanggung jawab yang diatas
anak-anak di usianya.
Autisme, kelainan yang menyerang perkembangan anak
dikarenakan adanya gangguan yang terjadi di sistem syaraf pusat. Sehingga
menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, perilaku, serta hubungan sosial.
Asperger Disorder (AD), sama halnya dengan autisme yang
memiliki kekurangan dalam berkomunikasi, perilaku dan hubungan sosial, hanya
saja anak yang menderita gangguan ini lebih ringan jika dibandingkan dengan
anak-anak yang mengidap autisme. Yang membedakan adalah kemampuan bicara dari
anak asperger jauh lebih baik dibandingkan dengan autisme.
Retss’ Disorder, gangguan perkembangan anak ini masuk ke
dalam kategori ASD. Yang termasuk ke dalam gangguan Rett’s disorder ini adalah
anak yang tiba-tiba mengalami kemunduran perkembangan saat mulai menginjak usia
18 tahun.
ADHD atau yang dikenal dengan “anak hiperaktif” merupakan
gangguan yang menyebabkan anak tidak bisa diam dan mudah bergerak dari tempat
ke tempat lainnya. Tak hanya itu, rentang konsentrasinya juga sangat pendek dan
sering kesulitan dalam mengikuti akademik.
Lamban belajar (slow learner), anak yang memiliki potensi
kecerdasan di bawah normal namun belum sampai ke tahap tunagrahita.
Karena berbeda dari umumnya, maka anak-anak kebutuhan khusus
tentunya membutuhkan kasih sayang dan perhatian yang lebih spesifik. Nah
berikut ini beberapa cara menangani anak-anak berkebutuhan khusus.
1. Orang Tua Harus Lebih Terbuka Pemikirannya
Sebelum menangani anak, tentunya pihak orang tua sendiri
haruslah lebih terbuka pemikirannya mengenai anak-anak berkebutuhan khusus ini.
Sikap keterbukaan ini tentunya harus anda tunjukkan dari rasa menerima segala
kondisi anak anda saat ini. Dari sikap keterbukaan ini lah anda bisa mencari
usaha dan cara yang tepat untuk mendidik
anak anda. Tanamkan ke dalam diri anda jika anak berkebutuhan khusus bukanlah
aib yang harus ditutupi. Jika hal ini anda lakukan hanya akan memperparah
kondisi anak anda ketika sudah dewasa.
2. Lakukan Pengawasan Sedari Dini
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, anak-anak kebutuhan
khusus tentunya membutuhkan pengawasan yang lebih dibandingkan anak-anak pada umumnya,
Untuk itu pentingnya pengawasan sedari dini terkait tumbuh kembang anak. Cara
ini dilakukan agar orang tua dapat mengetahui setiap tahap perkembangan anak.
Sehingga nantinya bis asedikit waspada bila terjadi pertumbuhan fisik dan
mental yang tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.
3. Berikan Motivasi, Perhatian dan Bimbingan
Anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus tentunya
membutuhkan motivasi, perhatian, serta bimbingan yang lebih dibandingkan dengan
anak-anak lainnya. Dengan perhatian dan motivasi yang besar dan intens tentunya
membantu anak bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Tentu butuh kesabaran
yang ekstra bagi orang tua yang menangani anak-anak berkebutuhan khusus namun
semua ini demi perkembangan anak yang lebih maksimal.
4. Adaptasi Dengan Anak
Dibutuhkan adaptasi antara pengasuh, orang tua, serta
anak-anak kebutuhan khusus sendiri. Jika adaptasi tersebut tidak berjalan
dengan lancar, tentu segala cara yang dilakukan tidak akan membantu
perkembangan anak. Ketika proses adaptasi bisa berjalan dengan baik, tentu
membuat segala proses selanjunya berjalan dengan mudah. Adaptasi yang baik
tentu akan membantu anda memahami kondisi serta potensi anak.
5. Meningkatkan Kedekatan Emosional Dengan Anak
Kedekatan emosional menjadi salah satu bagian penting yang
harus ada ketika anda menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Kedekatan
emosional ini dibutuhkan agar anak anak bisa percaya serta menjadi dekat dengan
anda. Ketika sudah terjalin kedekatan emosional yang tinggi tentunya anak akan
merasa aman dan terbuka dengan anda.
6. Ajari Anak Untuk Mengeksplor Ketrampilannya
Orang tua dengan anak-anak berkebutuhan khusus tentunya
membutuhkan energi ekstraketika mendidik anak-anaknya. Meskipun anak-anak anda
memiliki kebutuhan khusus namun sudha emnjadi sebuah kewajiban bagi orang tua untuk
mendampingi dan mendidiknya. Anda bisa mengisi waktu luangnya untuk rekreasi
atau membuat ketrampilan yang dapat membantu fokus serta kosentrasi anak. Dari
hal-hal semacam ini, anda bisa mengetahui potensi yang dimiliki anak sehingga
membuat anak menjadi lebih produktif.
7. Tanamkan Kemandirian Sedari Dini
Pada dasarnnya anak-anak kebutuhan khusus sama saja seperti
anak-anak umum lainnya. Sehingga anda tak perlu memanjakan anak terlalu
berlebihan. Tanamkan kemandirian pada anak sedari dini sehingga anak bisa
bertahan di lingkungannya. Ajari anak-anak kebutuhan khusus
ketrampilan-ketrampilan dasat seperti makan, mandi, berangkat sekolah, dan
lainnya. Jika hal-hal seperti ini terus anda ajarkan kepada anak-anak anda
tentunya bukan tidak mungkin jika anak kebutuhan khusus dapat hidup selayaknya
anak lainnya.
8. Lakukan Kerjasama Dengan Sekolah
Menjalin kerja sama dengan pihak sekolah menjadi hal penting
yang harus anda perhatikan. Sehingga sangat disarankan bagi pihak orang tua
untuk bersikap proaktif serta bisa menjalin kerja sama yang baik dengan pihak
sekolah. Hal ini dilakukan agar membantu anda untuk mengetahui perkembangan
mental, sikap, serta karakter anak. Sehingga nantinya anda bisa lebih mudah
mengetahui cara yang tepat menangani anak-anak dengan kebutuhan yang khusus.
9. Lakukan Pembiasaan Mengenai Sanksi dan Hukuman
Anaka-anak kebutuhan khusus juga perlu diajarkan tentang
aturan dan norma yang berlaku serta kesalahan yang dilakukannya. Sehingga
ketika anak melakukan sebuah kesalahan tentu anda harus memberitahu anak jika
hal tersebut merupakan perbuatan yang salah. Namun sebisa mungkin hindari
hal-hal yang bersifat kekerasan dan usahakan untuk memberikan pengertian kepada
anak anda. Jika hal ini bisa anda lakukan dengan baik, maka tentunya memudahkan
anak untuk memahami hal mana yang salah dan benar.
Tentunya karena kondisinya yang berbeda, anak-anak kebutuhan
khusus memiliki kebutuhan dan kebiasaan yang berbeda. Sehingga sebagai orang
tua penting untuk mengetahui kedua hal tersebut. Dengan memahami kebutuhan dan
kebiasaan anak tentunya membuat anda semakin terbiasa menghadapi anak-anak
dengan kebutuhan khusus.
11. Ikuti Saran-Saran Pakar
Bagi anda yang tidak terlalu memahami dengan baik cara tepat
untuk menangani anak-anak kebutuhan khusus. Anda bisa mencoba untuk meminta
saran dari pakar, entah dari guru, ahli psikologi, ataupun ahli-ahli lainnya di bidang tersebut.
Sehingga nantinya anda bisa mendapatkan cara yang tepat untuk menangani
anak-anak anda.
Anak-anak kebutuhan khusus tentunya bisa mengalami resiko
bullying karena kondisi nya yang berbeda dari anak-anak umumnya. Sehingga
pemilihan sekolah merupakan hal penting yang harus anda perhatikan. Hal ini
karena sekolah menjadi pendukung dari perkembangan anak agar dapat lebih
berkembang.
13. Ikutkan Anak Pada Terapi-Terapi Yang Ada
Banyak sekali terapi-terapi penyembuhan yang memang
ditujukan untuk anak-anak kebutuhan khusus. Untuk itu sebisa mungkin bawalah
anak-anak anda untuk rutin mengikuti terapi-terapi yang ada. Bisa jadi terapi
yang rutin tersebut dapat membantu anak untuk hidup selayaknya anak-anak
lainnya.